Nama :
M. Andika
NPM :
14110489
Kelas :
3KA25
Angin
Angin adalah udara
yang bergerak yang diakibatkan oleh rotasi bumi dan juga karena
adanya perbedaan tekanan udara
di sekitarnya. Angin bergerak dari tempat bertekanan udara tinggi ke bertekanan
udara rendah.
Apabila
dipanaskan, udara memuai. Udara yang telah memuai menjadi lebih ringan sehingga
naik. Apabila hal ini terjadi, tekanan udara turun kerena udaranya berkurang.
Udara dingin di sekitarnya mengalir ke tempat yang bertekanan rendah tadi.
Udara menyusut menjadi lebih berat dan turun ke tanah. Di atas tanah udara
menjadi panas lagi dan naik kembali. Aliran naiknya udara
panas dan turunnya udara
dingin ini dinamanakan konveksi.
Faktor terjadinya angin
Faktor
terjadinya angin, yaitu:
Gradien
barometris
Bilangan yang menunjukkan perbedaan tekanan udara
dari 2 isobar
yang jaraknya 111 km. Makin besar gradien barometrisnya,
makin cepat tiupan angin.
Letak
tempat
Kecepatan angin di dekat khatulistiwa lebih cepat dari yang jauh
dari garis khatulistiwa.
Tinggi
tempat
Semakin tinggi tempat, semakin kencang pula
angin yang bertiup, hal ini disebabkan oleh pengaruh gaya gesekan yang
menghambat laju udara. Di permukaan bumi, gunung, pohon, dan topografi yang
tidak rata lainnya memberikan gaya gesekan yang besar. Semakin tinggi suatu
tempat, gaya gesekan ini semakin kecil.
Waktu
Di siang hari angin bergerak lebih cepat
daripada di malam hari
Jenis-jenis angin
Angin laut
Angin
laut (bahasa Inggris:
sea breeze) adalah angin yang
bertiup dari arah laut ke arah darat
yang umumnya terjadi pada siang
hari dari pukul 09.00 sampai dengan pukul 16.00 di daerah pesisir
pantai. Angin ini biasa dimanfaatkan para nelayan untuk pulang dari menangkap ikan di
laut. Angin laut ini terjadi pada siang hari. Karena air mempunyai kapasitas
panas yang lebih besar daripada daratan, sinar matahari memanasi laut lebih
lambat daripada daratan. Ketika suhu permukaan daratan meningkat pada siang
hari, udara di atas permukaan darat meningkat pula akibat konduksi. Tekanan
udara di atas daratan menjadi lebih rendah karena panas, sedangkan tekanan
udara di lautan cenderung masih lebih tinggi karena lebih dingin. Akibatnya
terjadi gradien tekanan dari lautan yang lebih tinggi ke daratan yang lebih
rendah, sehingga menyebabkan terjadinya angin laut, dimana kekuatannya
sebanding dengan perbedaan suhu antara daratan dan lautan. Namun, jika ada
angin lepas pantai yang lebih kencang dari 8 km/jam, maka angin laut tidak
terjadi.
Angin darat
Angin
darat (bahasa Inggris:
land breeze) adalah angin yang
bertiup dari arah darat ke arah laut yang umumnya terjadi pada saat malam hari
dari jam 20.00 sampai dengan jam 06.00 di daerah pesisir pantai. Angin jenis
ini bermanfaat bagi para nelayan untuk berangkat mencari ikan dengan perahu
bertenaga angin sederhana. Pada malam hari daratan menjadi dingin lebih cepat
daripada lautan, karena kapasitas panas tanah lebih rendah daripada air. Akibatnya
perbedaan suhu yang menyebabkan terjadinya angin laut lambat laun hilang dan
sebaliknya muncul perbedaan tekanan yang berlawanan karena tekanan udara di
atas lautan yang lebih panas itu menjadi lebih rendah daripada daratan,
sehingga terjadilah angin darat, khususnya bila angin pantai tidak cukup kuat
untuk melawannya.
Angin lembah
Angin
lembah adalah angin yang bertiup dari arah lembah ke arah puncak gunung yang biasa terjadi pada siang hari.
Angin gunung
Angin
gunung adalah angin yang bertiup dari puncak gunung ke lembah gunung
yang terjadi pada malam hari.
Angin Fohn
Angin
Fohn/angin
jatuh adalah angin yang terjadi seusai hujan
Orografis. angin yang bertiup pada suatu wilayah dengan temperatur
dan kelengasan yang berbeda. Angin Fohn terjadi karena ada gerakan massa udara
yang naik pegunungan yang tingginya lebih dari 200 meter di satu sisi lalu
turun di sisi lain. Angin Fohn yang jatuh dari puncak gunung bersifat panas dan
kering, karena uap air sudah dibuang pada saat hujan Orografis.
Biasanya
angin ini bersifat panas merusak dan dapat menimbulkan korban. Tanaman yang
terkena angin ini bisa mati dan manusia yang terkena angin ini bisa turun daya
tahan tubuhnya terhadap serangan penyakit.
Angin Munsoon
Angin
Munsoon, Moonsun, muson adalah angin yang berhembus secara periodik (minimal 3
bulan) dan antara periode yang satu dengan yang lain polanya akan berlawanan
yang berganti arah secara berlawanan setiap setengah tahun. Biasanya pada
setengah tahun pertama bertiup angin darat yang kering dan setengah tahun berikutnya
bertiup angin laut yang basah.
Pada
bulan Oktober – April, matahari berada pada belahan langit Selatan, sehingga
benua Australia lebih banyak memperoleh pemanasan matahari dari benua Asia.
Akibatnya di Australia terdapat pusat tekanan udara rendah (depresi) sedangkan
di Asia terdapat pusat-pusat tekanan udara tinggi (kompresi). Keadaan ini
menyebabkan arus angin dari benua Asia ke benua Australia.
Di
Indonesia angin ini merupakan angin musim Timur Laut di belahan bumi Utara dan
angin musim Barat di belahan bumi Selatan. Oleh karena angin ini melewati
Samudra Pasifik dan Samudra Hindia maka banyak membawa uap air, sehingga di
Indonesia terjadi musim penghujan. Musim penghujan meliputi seluruh wilayah
indonesia, hanya saja persebarannya tidak merata. makin ke timur curah hujan
makin berkurang karena kandungan uap airnya makin sedikit.
Pada
bulan April-Oktober, matahari berada di belahan langit utara, sehingga benua
Asia lebih panas daripada benua Australia. Akibatnya, di asia terdapat
pusat-pusat tekanan udara rendah, sedangkan di australia terdapat pusat-pusat
tekanan udara tinggi yang menyebabkan terjadinya angin dari australia menuju
asia.
Di
indonesia terjadi angin musim timur di belahan bumi selatan dan angin musim
barat daya di belahan bumi utara. Oleh karena tidak melewati lautan yang luas
maka angin tidak banyak mengandung uap air oleh karena itu di indonesia terjadi
musim kemarau, kecuali pantai barat sumatera, sulawesi tenggara, dan pantai
selatan irian jaya.
Antara
kedua musim tersebut ada musim yang disebut musim pancaroba (peralihan), yaitu
musim kemareng yang merupakan peralihan dari musim penghujan ke musim kemarau,
dan musim labuh yang merupakan peralihan musim kemarau ke musim penghujan.
Adapun ciri-ciri musim pancaroba yaitu : Udara terasa panas, arah angin
tidak teratur dan terjadi hujan secara tiba-tiba dalam waktu singkat dan lebat.
Angin
Munson dibagi menjadi 2, yaitu Munson Barat atau dikenal dengan Angin Musim
Barat dan Munson Timur atau dikenal dengan Angin Musim Timur
Angin Musim Barat
Angin
Musim Barat/Angin
Muson Barat adalah angin yang mengalir dari Benua Asia
(musim dingin) ke Benua Australia (musim
panas) dan mengandung curah hujan yang banyak di Indonesia bagian Barat, hal
ini disebabkan karena angin melewati tempat yang luas, seperti perairan dan
samudra. Contoh perairan dan samudra yang dilewati adalah Laut China Selatan
dan Samudra Hindia. Angin Musim Barat
menyebabkan Indonesia mengalami musim hujan.
Angin
ini terjadi pada bulan Desember, januari dan Februari, dan maksimal pada bulan
Januari dengan kecepatan minimum 3 m/s.
Angin Musim Timur
Angin
Musim Timur/Angin
Muson Timur adalah angin yang mengalir dari Benua Australia (musim
dingin) ke Benua Asia (musim panas) sedikit curah hujan (kemarau) di Indonesia
bagian Timur karena angin melewati celah- celah sempit dan berbagai gurun
(Gibson, Australia Besar, dan Victoria). Ini yang menyebabkan Indonesia
mengalami musim kemarau. Terjadi pada bulan Juni, Juli dan Agustus, dan
maksimal pada bulan Juli
Tidak ada komentar:
Posting Komentar