Minggu, 21 Oktober 2012

ZAMAN ES



NAMA      : M. ANDIKA
NPM         : 14110489
KELAS      : 3KA25

ZAMAN ES
Zaman es adalah waktu suhu menurun dalam jangka waktu yang lama dalam iklim bumi, menyebabkan peningkatan dalam keluasan es di kawasan kutub dan gletser gunung. Secara geologis, zaman es sering digunakan untuk merujuk kepada waktu lapisan es di belahan bumi utara dan selatan; dengan denifisi ini kita masih dalam zaman es. Secara awam, dan untuk waktu 4 juta tahun kebelakangan, definisi zaman es digunakan untuk merujuk kepada waktu yang lebih dingin dengan tutupan es yang luas di seluruh benua Amerika Utara dan Eropa.
Penyebab terjadinya zaman es salah satunya adalah akibat terjadinya proses pendinginan aerosol yang sering menimpa planet bumi. Letusan gunung Krakatau adalah salah satu contohnya dalam skala kecil sedangkan salah satu teori kepunahan dinosaurus (tumbukan Chicxulub) adalah salah satu contoh skala besar. Tahun 2007 disimpulkan pemicu dimulainya zaman es akibat meletusnya gunung toba,75 ribu tahun yl,yang menyebabkan atmosfir dipenuhi debu sulfur vulkanik dalam jumlah besar, dan bumi mengalami penurunan suhu yang ekstrim.Kesimpulan tersebut didasarkan pada penelitian tentang lapisan es di kutub utara yang memiliki kadar sulfur yang tinggi pada lapisan masa 75 ribu tahun yang lalu, penelitian fosil binatang laut pada masa yang sama juga menunjukkan lonjakan kadar sulfur yang sangat tinggi,dan hasil kecocokan forensik dari debu vulkanik gunung toba yang terdapat pada lapisan es dan fosil tersebut.
Zaman Es Terakhir
Dari segi pandang sudut di atas, zaman es terakhir dimulai sekitar 20.000 tahun yang lalu dan berakhir kira-kira 10.000 tahun lalu atau pada awal kala Holocene (akhir Pleistocene). Proses pelelehan es di zaman ini berlangsung relatif lama dan beberapa ahli membuktikan proses ini berakhir sekitar 6.000 tahun yang lalu.
Zaman Es di Nusantara
Ketika zaman es, pemukaan air laut jauh lebih rendah daripada sekarang, karena banyak air yang membeku di daerah kutub. Kala itu Laut China Selatan kering, sehingga kepulauan Nusantara barat tergabung dengan daratan Asia Tenggara. Sementara itu pulau Papua juga tergabung dengan benua Australia. Setelah peristiwa pelelehan es tersebut, gelombang migrasi manusia ke Nusantara mulai terjadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar