Minggu, 27 November 2011

Proses Organisasi


Nama        : M. Andika
Kelas        : 2KA25
NPM         : 14110489

PROSES ORGANISASI
Dua aspek utama struktur organisasi adalah pembagian kerja dan departementalisasi. Pembagian kerja merupakan pemecahan suatu tugas kerja sehingga setiap anggota dalam organisasi bertanggung jawab dan melaksanakan seperangkat aktivitas yang terbatas dann bukan keseluruhan tugas. Sedangkan departementalisasi adalah penglompokan aktivitas pekerjaan sehingga aktivitas dan hubungan yang serupa dan logis dapat diselenggarakan secara serempak.
Dalam struktuk organisasi, tujuan utama dua aspek dua aspek penting diatas adalah untuk memudahkan proses komunikasi, pengambilan keputusan, evaluasi hasil kerja, ibalan, sosialisasi dan karier.
Kelima aktivitas tersebut merupakan prosesorganisasi yang masing-masing akan dideskripsikan sebagai berikut :
1. Proses komunikasi
2. Proses pengambilan keputusan
3. Proses evaluasi hasil karya
4. Proses imbalan
5. Proses sosialisasi dan proses karier 

1.Proses komunikasi
Komunikasi dapat didefinisikan sebagai penyampaianinformasi dan pengertian dengan menggunakan tandayang sama. Komunikasi sangat penting karena paramanajer dalam suatu organisasi jarang bekerja denganmengunakan barang tetapi lebih sering menggunakaninformasi mengenai barang itu. Komunikasi tidak dapatdihindarkan dalam setiap fungsi organisasi karenasetiap manajer harus menjadi seorang widiasuara.Meskipun sudah ada kemajuan yang pesat dalamteknologi komunikasi dan informasi, namun komunikasiantar individu dalam organisasi tetap diperlukan.Komunikasi antar individu tidak bergantung padateknolohgi, tetapi bergantung pada kekuatan dalam diriindividu dan dalam lingkungannya. Komunikasi adalahproses di dalam orang.

Proses komunikasi dalam suatuorganisasi harus memberi kemungkinan dalam empat arah yang berbeda, kebawah, ke atas, horizontal dan diagonal. Deskripsi dar arah komunikasi tersebut sebagai berikut :
1.Komunikasi ke bawah.
2.Komunikasi ke atas
3.Komunikasi horizontal
4.Komunikasi diagonal

1. Komunikasi ke bawah.
Mengalir dari orang pada hierarki yang lebih tinggi ke jenjangyang lebih rendah. Misalnya dalam bentuk instruksi, memoresmi, prosedur, pedoman kerja, pengumuman, dan sebagainya.
2. Komunikasi ke atas
Porsi ini sebenarnya dituntut untuk seimbang dengan komunikasike baawah. Berbeda dengan komunikasi ke bawah, komunikasike atas mengalir dari orang pada hierarki yan lebih rendah kejenjang yang lebih tinggi. Misalnya, dalam bentuk kotak sara,pertemuan kelompok, pengaduan, dan sebagainya.
3. Komunikasi horizontal
Merupakan pertimbangan utama dalam desain organisasi,namun organisasi yang efektif memerlukan juga komunikasihorizontal yang sangat perlu bagi koordinasi dan integrasi dariberaneka ragam fungsi keorganisasian. Misalnya, komunikasiantar produksi dan pemsaran dalam organisasi bisnis, dsb.
4. Komunikasi diagonal
Merupakan jalur komunikasi yang paling jarang digunakan,komunikasi diagonal penting dalam situasi ketika para anggiotatidak dapat berkomunikasi secara efektif melalui

2. Proses pengambilan keputusan
Pengambilan keputusan adalah serangkaian aktivitas yang dilakukan oleh seseorang dalam usaha memecahkan permasalahan yang sedang dihadapi,kemudian menetapkan salah satu alternatif yang dianggap paling rasional dan sesuai dengan sistem.Dalam suatu organisasi yang engambil keputusan adalah manajer. Kualitas keputusan yang diambil oleh manajer merupakan ukuran dari efektivitas mereka.Setiap keputusan adalah hasil proses yang dinamis yang dipengaruhi oleh kekuatan yang banyak sekali.Proses pengambilan keputusan merupakan aktivitasyan berurutan dan bukannya sebagai serangkaian langkah. Kajian mengenai desain umum tentang proses pengambilan keputusan biasanya ditekankan pada keputusan yang tak terprogram.

Proses pengambilan keputusan yangdimaksudkan adalah :
1. Menetapkan tujuan dan sasaran khususdan mengukur hasilnya,
2. Identifikasi permasalahan,
3. Mengembangkan alternatif,
4. Mengevaluasi alternatif,
5. Memilih alternatif,
6. Melaksanakan keputusan, serta
7. Pengendalian dan penimbangan

3. Proses evaluasi hasil karya
Evaluasi dirancang untuk memberikan kepada orang yang dinilai dan orang yang menilai atau manajer,informasi mengenai hasil karya. Secara umum bahwa tujuan evaluasi hasil karya adalah untuk mencapai kesimpulan yang evaluatif atau yang memberi pertimbangan mengenai hasil karya dan untuk mengembangkan karya lewat program.

Secara khusus evaluasi hasil karya dapat memberidampak sebagai berikut :
1. Program evaluasi hasil karya yang dirancang dandilaksankan dengan baik dapat memiliki pengaruh motivasional terhadap para bawahan, antara lain dapat merangsang peningkatan, mengembangkanrasa tanggung jawab, dan menaikkan keterikatan kepada organisasi.
2. Meningkatkan pengertian manajerial.
3. Memberikan dasar bagi perencanaan, pelatihan danpengembangan.
4. Mengurangi pilih kasih dalam mengambil keputusanmanajerial yang penting.

Prosedur evaluasi hasil karya tradisional yang masih sering digunakan dalam suatu perusahaan, antara lain sebagai berikut :
1.Skala penilaian.
Teknik ini merupakan prosedur evaluasi hasil karya yang tertuadan paling luas digunakan yang dalam praktiknya terdapat beberapa bentuk. Penilai diberi sebuah formulir yang dicetak,satu formulir bagi setiap bawahan yang harus dinilai. Isi formulir biasanya mengandung sejumlah karakteristik hasilkarya yang harus dinilai.
2.Cerita deskriptif 
Prosedur ini menuntut agar penilai (manajer) mendeskripsikan pokok-pokok kekuatan dan kelemahan orang yang dinilai.Sebenarnya metode ini hanya sedikit memberi kesempatan untuk membandingkan para bawahan yang dinilai mengenaidimensi karya spesifik.
3.Daftar cek yang dibobot.
Prosedur ini terdiri atas sejumlah pertanyaan yang menjelaskan beraneka macam dan tingkat perilaku bagi suatu pekerjaan tertentu. Masing-masing pernyataan mempunyai bobot atau nilai yangdiberikan kepadanya. Penilaian mengevaluasi setiap bawahan dengan mengecek pernyataan yang menjelaskan perilaku individual. Tanda cek dan bobot yang sesuai dijumlahkan bagi setiap bawahan.
4.Metode pengangkatan
Pada teknik ini, manajer menggunakan prosedur urutan pangkat untuk menilaisemua bawahannya.Bawahan diberi pangkat menurut nilai relatif merekabagi perusahaan mengenai satu dimensi hasil karyaatau lebih.

Diorganisasi khususnya perusahaan besar yang berkembang di Amerika Serikat telahmengembangkan metode evaluasi hasilkarya dengan lebih modern.
a.Metode penilaian yang berjangkar padaperilaku.
b.Manajemen berdasarkan sasaran

4.Proses imbalan
Cara dan penetapa waktu pembagian imbalan merupakan permasalahan penting yang harus dihadapi oleh manajer sehari-hari, imbalan yang dibagi oleh manajer meliputi upah,mutasi, promosi, pujian dan penghargaan.Tujuan umum dari program imbalan adalah :
a. Untuk menarik orang yang memenuhi syarat sehinggabersedia memasuki organisasi.
b. Menjaga saupaya para bawahan datang ke pekerjaan.
c. Memotivasi para bawahan untuk bekerja lebih giatsehingga mencapai tingkat hasil karya yang lebih tinggi.


5. Proses sosialisasi dan proses karier 
Sosialisasi keorganisasian adalah proses yang dialami individu untuk menghargai nilai, kemampuan, perilaku yang diharapkan, dan pengetahuan sosial yang diperlukan untuk mengasumsikan peran keorganisasian dan untuk beradaptasi sebagai anggota organisasi.Tahap proses sosialisasi meliputi :
a.Sosialisasi persiapan
b.Akomodasi
c.Manajemen peran



Tidak ada komentar:

Posting Komentar